Kiat Menjadi Orang Tua Bijak Bagi Perkembangan Karakter Anak

Oleh : Firma Novita 

(Widyaiswara Pertama BKKBN)

Anak merupakan aset berharga keluarga di masa depan yang akan meneruskan garis keturunan. Pengasuhan dan pendidikan yang baik sangat berpengaruh terhadap pola tingkah laku dan penataan masa depan yang baik bagi seorang anak. Apabila keluarga, terutama orang tua salah dalam mendidik anak-anaknya, maka berkemungkinan besar akan mendatangkan hal yang buruk bagi anak dan keluarga itu sendiri.

Pemberian pola asuh yang benar dan penanaman sifat kepatuhan mempunyai porsi yang besar dalam mempengaruhi tumbuh kembang anak. Namun demikian, kepatuhan seorang anak harus berasal dari dalam diri anak sendiri. Sedangkan yang menjadi tugas orang tua adalah untuk membantu anak-anak memahami nilai-nilai kepatuhan tersebut, terutama saat anak menginjak usia remaja. Masa remaja merupakan masa yang menimbulkan kekhawatiran yang besar bagi para orang tua terhadap anak-anak mereka. Akan tetapi hal tersebut dapat dikurangi apabila orang tua telah melakukan pola didikan yang baik sejak anak berusia dini. Namun terkadang orang tua tidak sadar telah melakukan kesalahan dalam mendidik anak mereka. Kesalahan-kesalahan yang tidak disadari inilah yang menyebabkan anak-anak tidak menghargai bahkan memberontak terhadap orang tua pada saat memasuki usia remaja, yang lebih trend dikenal sebagai masa pencarian jati diri.

Terdapat banyak pertimbangan, langkah dan saran yang bisa dilakukan oleh para orang tua yang penulis peroleh dari berbagai sumber, antara lain:

Hindari menjadikan anak sebagai duplikat orang tua

Setiap anak yang lahir ke dunia ini tumbuh sebagai seorang individu. Orang tua harus paham bahwa memaksakan kehendak Anda kepada anak Anda tidak akan pernah mendatangkan kebaikan. Apalagi membanding-bandingkan diri dengan anak, akan membuat anak menjadi frustasi dan tidak mempunyai tempat di dalam keluarga. Orang tua perlu memahami karakter anak dan carilah tahu ketertarikannya akan sesuatu. Kemudian bimbinglah agar mereka tetap berada pada koridor yang baik dan aman.

Bentuk diri sebagai teladan bagi anak

Seorang anak mempunyai sifat alami mudah menyerap informasi saat berad di usia balita. Berbagai hal baik dan buruk dalam masa pertumbuhan akan mudah mereka serap. Kondisi tersebut membuat perilaku dan karakter terbentuk pada masa ini. Orang tua harus bersikap lembut dan sabar. Berusahalah menjadi orang tua yang penuh cinta kasih, ramah, murah hati. Saat anak-anak melihat orang tua sebagai teladan yang baik, maka mereka tentu akan mencoba untuk meng-copy paste apa yang  telah dilakukan.

Menegur anak dengan cara yang bijak

Sebagian besar anak tentunya seringkali melakukan kesalahan-kesalahan yang sama. Orang tua yang baik adalah ketika anak melakukan kesalahan, tugas orang tualah untuk menegur dan mengingatkan dengan cara yang bijak. Berikan teguran dengan cara yang lemah lembut, tutur kata yang baik, serta penuh makna yang mudah diserap anak. Segala bentuk kata kasar, makian, dan hinaan hanya akan membuat perasaan anak terluka, sehingga dapat memunculkan rasa dendam dalam diri anak.

Dan apabila orang tua yang melakukan kesalahan, janganlah  merasa gengsi untuk meminta maaf pada anak. Jangan malu untuk meminta maaf kepada mereka. Dengan cara ini para orang tua akan menunjukkan kepada mereka arti sebuah kebesaran hati.

Jangan pelit memberi pujian

Pujian pada dasarnya menjadi serum untuk membuat seseorang menjadi lebih termotivasi dan bersemangat. Tidak ada seorangpun yang tidak akan bangga dan senang jika dipuji, termasuk anak-anak. Berikanlah pujilah anak-anak Anda dengan wajar dan tepat saat mereka berhasil melakukan sesuatu. Hal ini dikarenakan pujian tidak hanya akan membangkitkan rasa percaya diri si anak, namun pujian tentu akan memberikan pelajaran kepada anak agar mereka lebih mudah untuk menghargai oranglain yang ada disekitar mereka.

 

Jagalah hubungan yang intensif didalam keluarga dan anak.

Di dalam keluarga, hubungan yang baik dan dekat antara orang tua dan anak merupakan hal yang sangat penting untuk dijaga. Apabila hubungan antara orang tua dan anak terjalin harmonis maka komunikasi dua arah akan terjalin dengan baik.

Namun demikian, sebagaimana yang kita tahu tidak ada seorang pun yang diciptakan dengan karakteristik yang sama sehingga pola pendidikan terhadap satu orang dengan orang yang lain dapat berbeda-beda. Anak perlu dipahami dengan baik, jangan terlalu memaksakan dan mengendalikan anak dengan cara yang terlalu  keras. Para orang tua tidak boleh melampiaskan emosi kepada anak. Berikan mereka perlakuan dan contoh akhlak yang terpuji. Jangan berikan contoh yang membuat karakter dan mental anak tertekan karena anak akan selalu meng-copy apa yang pernah orang tua lakukan, baik atau buruk seumur hidup mereka.

Menjadikan anak yang patuh dan menghormati orang lain, dapat dibentuk sedari diri didalam keluarga dengan memberikan penteladanan yang baik dan konsisten dari orang tua.

Namun demikian, pada dasarnya terdapat  banyak cara dan dapat dilakukan orang tua untuk menunjang pertumbuhan anak dari aspek psikologis. Orang tua harus bijaksana memilih metode yang tepat dan tentunya mampu mengenai potensi serta karakter anak sejak dini.