BKKBN Pusat Sambangi Kampung KB Nyalian Peluncuran Serentak, Rumah Dataku di Tiga Desa

SEMARAPURA-BKKBN Bali

Tim Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kamis (28/3) mendatangi Kampung KB di Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung. Tim yang terdiri atas perwakilan dari tujuh provinsi di Indonesia ini, hadir dalam kegiatan sosialisasi, advokasi dan KIE bersama Mitra Kerja tahun 2019. Tak hanya itu, dalam acara yang dihadiri Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta tersebut juga diluncurkan program Rumah Dataku (Rumah Data Kependudukan) tiga desa secara serentak.

Selain mengikuti sosialisasi yang dipusatkan di Balai Desa Nyalian, rombongan BKKBN dari tujuh Provinsi (Jawa Barat, Yogyakarta, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, NTT, serta Papua Barat) tersebut juga menggelar temu kerja regional I. Kampung KB percontohan tingkat Kabupateb/Kota dan pengelola data serta informasi tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota tahun 2019.

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta pun menyambut antuasias kegiatan ini. Menurutnya, program Keluarga Berencana (KB) tidak sekadar mengenai alat kontrasepsi, tetapi hingga pemberdayaan desa. Khusus di Klungkung, Bupati Suwirta memastikan program-program yang digulirkan pemerintah sudah sangat bersinergi dan sejalan dengan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

Baik di bidang kesehatan, pendidikan, ataupun pembangunan. Bupati Suwirta menyontohkan di bidang pendidikan, untuk menciptakan generasi emas, Pemkab Klungkung meluncurkan program satu desa satu TK Negeri. Tak cukup dengan itu, saat ini Pemkab juga sudah mempersiapkan agar kelak setiap TK memiliki satu mobil operasional. Dengan demikian, orang tua bisa fokus bekerja. Lantaran putra-putrinya sudah diantar dan jemput dengan mobil tersebut. “Banyak program pemberdayan yang dikembangkan di Kabupaten Klungkung dan sangat sejalan dengan program BKKBN,” ujar Bupati asal Nusa Ceningan ini.

Sementara Direktur Bina Lini Lapangan BKKBN, Drs. Wahidin, M.Kes justru menepis informasi yang berkembang di Bali saat ini. Katanya, program Kampung KB bukan berarti mengharuskan pasangan suami-istri harus berKB dan memiliki dua anak. Sebaliknya, filosofi Kampung KB justru sangatlah luas. “Saya dapat infomasi seolah-olah Kampung KB harus ikuti KB. Bukan, itu hanya brand tapi sesungguhnya program KB itu holistik. Menyangkut siklus hidup manusia,” jelasnya.

Lebih lanjut disampaikan, program KB juga melingkupi perencanaan dan pendampingan keluarga. Tidak hanya anak-anak, tapi orang tua juga diberikan pendampingan. Utamanya mengenai pola asuh anak. “Setelah anak 2 tahun, ada program Bina Keluarga Balita. Melalui program itu, ibunya atau keluarga dibina tentang pola asuh anak. Kita harapkan dengan diberi edukasi tentang pola asuh ini bisa menciptakan generasi emas,” ujarnya.

Untuk mendukung program-program BKKBN, Wahidin pun mendorong agar pihak desa menyisihkan pemanfaatan dana desa. Menurutnya, sesuai ketentuan, dana desa yang digulirkan oleh pemerintah pusat juga dapat digunakan untuk program KB. Melalui dana tersebut, dirinya berharap para kader KB dan kader Posyandu yang sudah berjuang di lapangan mendapat insentif. “Mereka (kader KB dan Posyandu), adalah kader yang berjuang. Berikan insentif melalui dana desa. Tapi kebijakan ini sangat ditentukan oleh Perbekel, dan harus dibahas dan Musyawarah Desa (Musdes),” imbuhnya.

Di pengujung kegiatan, Bupati Suwirta bersama Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Catur Sentana juga meresmikan peluncuran Rumah Dataku (rumah data kependudukan) tiga desa secara serentak. Yakni Rumah Dataku Kampung KB di Desa Nyalian Kecamatan Banjarangkan, Desa Selat Kecamatan Klungkung, serta Desa Dawan Kaler Kecamatan Dawan. Melalui program Rumah Dataku ini, warga dapat mengakses data-data yang berkaitan dengan program-program BKKBN yang sedang digulirkan di desa. Demikian juga dengan perkembangan program tersebut.

Dilanjutkan dengan penyerahkan cinderamata dari Bupati Suwirta berupa ukiran berbentuk Ikan Mola-mola kepada BKKBN beserta rombongan. Kemudian dilanjutkan dengan peninjauan produk kerajinan dan juga kuliner khas Klungkung.