Workshop Penyuluhan BKB-HI

Denpasar-BKKBN Bali

Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali menggelar Workshop Penyuluhan BKB (Bina Keluarga Balita) Holistik Integrasi (HI) yang diikuti 60 orang pesertadi di Hotel Inna Bali Heritage, Denpasar pada Selasa, (12/3) kamerin .

“Kegiatan ini bertujuan agar para pengelola BKB, baik di kabupaten maupun lapangan bertambah wawasan dan pemahamannya tentang bagaimana cara dalam pengasuhan anak balita,”kata Kepala Perwakilan BKKBN Bali, Catur Sentana.

Menurutnya para pengelola BKB ini nantinya dapat memberikan penyuluhan kepada para kader, orang tua mengenai tumbuh kembang anak, bagaimana seorang ibu berinteraksi dalam keluarga, menjadi suasana pendidikan, merangsang kecerdasan anak dalam tumbuh kembangnya.

Catur Sentana mengemukakan bahwa dalam hal pembinaan, BKKBN secara berjenjang telah melakukan kerjasama dengan dinas /instansi terkait  baik di tingkat provisi maupun kabupaten kota dalam hal  pengelolaan program KB di lapangan untuk melakukan pembinaan terhadap kelompok-kelompok BKB, organisasi kemasyarakatan, serta bekerjasama dengan TP PKK Provinsi Bali.

Pada kesempatan itu pula, Catur  Sentana juga berharap kepada para Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) di masing-masing kabupaten/kota untuk memberikan pembinaan kepada para kader, ibu-ibu PKK dan relawan dilatih agar kuantitas serta kualitas pengelola BKB-HI bertambah baik. Para orang tua nantinya dapat memahami dan memenuhi kebutuhan gizi anak serta mempersiapkan pendidikannya.

“ Jika para orang tua mengetahui, memahami dan menerapkan program BKB, maka kontribusinya terhadap program KKBPK adalah dapat mengatur jarak kelahiran, menghindari 4 T ( jangan terlalu muda melahirkan, terlalau banyak , terlalu rapat dan, terlalu tua melahirkan)” Ujarnya.

Sementara Kepala Bidang Keswadayaan dan Lembaga Kemasyarakatan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, I Nengah Suta Maryana, yang menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa untuk untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dimulai dengan melakukan perbaikan terhadap kualitas sumber daya manusia, yang bisa dimulai dari tingkatan paling terkecil, yaitu keluarga, selanjutnya desa.

Suta Maryana menegaskan bahwa saat ini seluruh desa sudah mendapatkan Dana Desa melalui APBDes, di mana dana tersebut bisa dimanfaatkan untuk pemberdayaan masyarakat desa, salah satunya pengelolaan BKB. “Jadi kami selaku Pembina desa menegaskan bahwa ke depannya, penggunaan dana desa itu tidak hanya diperuntukkan untuk pembangunan fisik semata, tetapi harus lebih diporsikan untuk pembangunan Sumber Daya Manusia” Ujarnya.

Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 1 hari dengan pemaparan materi dari 4 narasumber, antara lain Dinas PMD, Dinas Pendidikan Provinsi Bali dan dari Unsur Perwakilan BKKBN Provinsi Bali.