Pertemuan Analisa, Evaluasi Dan Perhitungan Kebutuhan Alkon Provinsi Serta Validasi Rencana Distribusi Alkon
BKKBN Bali, Denpasar
Dalam rangka untuk meningkatkan memenuhi kebutuhan alat dan obat kontrasepsi di kabupaten/kota serta mengevaluasi serta perhitungan kebutuhan alkon dalam rangka pengadaan alkon, Perwakilan BKKBN Provinsi Bali menggelar kegiatan Pertemuan Analisa, Evaluasi Dan Perhitungan Kebutuhan Alkon Provinsi Serta Validasi Rencana Distribusi Alkon pada Kamis (4/4/2019) kemarin di Denpasar.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Catur Sentana yang membuka kegiatan tersebut menyampaikan bahwa berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan yang semuanya ditujukan untuk makin mendekatnya pelayanan keluarga berencana pada masyarakat dalam rangka pengendalian pertumbuhan penduduk dengan mempercepat turunnya tingkat kelahiran menuju Keluarga Berkualitas.
“Program Keluarga Berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui Pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan Keluarga berkualitas”, Ujar Catur Sentana
Untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, diperlukan penyediaan alat dan obat kontrasepsi yang memadai, baik itu di tingkat kabupaten/kota maupun di tempat-tempat pelayanan KB. “Jangan sampai di Puskesmas, Pustu dan pusat-pusat Pelayanan KB yang didatangi oleh masyarakat, alat dan obat kontrasepsinya kosong, hal ini tidak boleh terjadi” Tegas Catur Sentana.
Pengelolaan gudang alkon merupakan salah satu kunci untuk menjami ketersediaan alat dan obat kontrasepsi. “Gudang harus dikelola sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. Gudang alkon tidak boleh dicampur dengan alat lain, pengaturan suhu ruangan yang baik dan alkon yang kadaluwarsanya lebih awal, harus lebih dulu dikeluarkan dari gudang” tambahnya.
Sementara Kepala Dinas PPKB Kabupaten Karangasem, I Made Sosiawan menyampaikan bahwa pengelolaan gudang di Kabupaten Karangasem telah mengikuti standar yang ditetapkan. Ketersediaan alokon di Gudang karangasem selalu cukup memadai dan didistribuskan ke Fasilitas Kesehatan sesuai dengan permintaan, sehingga tidak ada out of stock di lapangan. Hambatan yang dihadapi sejauh ini adalah karena tingginya permintaan Implant di Karangasem, jadi kami mohon provinsi dapat mendistribusikan alkon Implant lebih banyak.
Hal senada juga disampaikan oleh kepala Dinas PPKB Kabupaten Tabanan, Drs. Nengah Sumerta yang menyampaikan bahwa ketersediaan alkon di kabupaten Tabanan sudah terpenuhi. Di Tabanan sendiri sudah memakai sistem Cafetaria, di mana pendistribusian alokon disesuaikan dengan permintaan dari Fasilitas Kesehatan. Berbeda dengan Karangasem, di Kabupaten Tabanan mengalami krisis IUD, karena banyaknya permintaan akan IUD. Tetapi hal ini sudah ditanggulangi dengan melakukan koordinasi bersama pihak BKKBN Provinsi. Lebih lanjut disampaikan terkait dengan Alokon yang kadaluwarsa, sudah ditindaklanjuti dengan melakukan proses penghapusan.