Pelatihan Peningkatan Kompetensi Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan keluarga
Denpasar, BKKBN Bali
Sebanyak 72 Penyuluh Keluarga Berencana (OKB) yang dibagi dalam 2 angkatan mengikuti Pelatihan Peningkatan Kompetensi Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan keluarga (KKBPK) di Hotel Ketadon, Denpasar pada Senin, (12/8) kemarin. Kegiatan ini bertujuan untuk dengan tujuan utama meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) PLKB yang terdiri dari kompetensi managerial dan juga sosiokultural.
Berdasarkan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 2 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Penyuluh Keluarga Berencana (PKB), tingkat kompetensi manajerial PKB/PLKB diukur berdasarkan 13 (tiga belas) indikator unit kompetensi, yaitu integritas, inovatif perencanaan, berpikir analisis, berpikir konseptual, berorientasi pada kualitas dan pelayanan, komunikasi lisan dan tertulis, kerjasama, interaksi sosial, membangun hubungan kerja dan pencarian informasi.
Maka dari itu semua, konten pelatihan peningkatan kompetensi managerial dan sosiokultural bagi PLKB/PKB ditekankan kepada pemahaman untuk mengembangkan potensi pribadi dan orang lain terkait kepemimpinan, kemampuan berpikir analisis terhadap kesenjangan dan mengembangkan strategi inovatif, serta kompetensi kepemimpinan lainnya seperti integritas, kemampuan komunikasi, orientasi pada pelayanan, kemampuan komunikasi, kerjasama, interaksi sosial dan membangun hubungan kerja.
“Diharapkan melalui pelaksanaan kegiatan ini, PLKB/PKB sebagai petugas lapangan dapat meningkatkan kompetensi manajerial mereka khususnya kemampuan kepemimpinan untuk mendukung akselerasi pencapaian target Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) secara komprehensif dan berkelanjutan di seluruh tingkatan wilayah,” ujar Kepala BKKBN Bali, Catur Sentana dalam sambutannya.
Lebih lanjut Kepala BKKBN Bali, Catur Sentana menghimbau kepada seluruh peserta pelatihan (PKB) untuk lebih kreatif dan inovatif dalam melaksanakan kampanye program KKBPK, karena saat ini BKKBN khususnya di Provinsi Bali sedang menghadapi tantangan yang cukup besar.
“PKB jangan hanya melaksanakan tugas dengan cara biasa atau itu-itu saja, harus kreatif dalam menggerakkan masyarakat. Cara lama sudah tidak bisa dipakai saat ini, temukan inovasi-inovasi baru dalam menjalankan program” ujarnya.
Sementara salah satu peserta yang merupakan PKB dari Kabupaten Gianyar, Putu Sawitri saat diwawancara menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat memberikan manfaat yang besar bagi PKB di lapangan, karena dapat meningkatkan ilmu dan ketrampilan dalam melakukan pendampingan program di lapangan. Terkait tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan program KKBPK saat ini, pihaknya dan teman-teman di Kabupaten Gianyar menyikapi dengan melakukan kampanye melalui pendekatan 4 Terlalu, untuk mencegah terjadinya Kematian ibu dan juga Stunting.
“Saat ini, kami tidak lagi kampanye 2 anak cukup, tetapi dengan pendekatan 4 Terlalu, yaitu Jangan Terlalu Muda punya anak, Jangan Terlalu Tua, Jangan Terlalu Sering dan Jaraknya kehamilan jangan Terlalu Dekat” Ujarnya