Kepala BKKBN Silaturahmi dengan Gubernur Koster
Denpasar, BKKBN Bali
Dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Bali, Kepala BKKBN , dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG. (K) melaksanakan silaturahmi dengan Gubernur Bali, I Wayan Koster di Grand Inna Bali Heach Hotel, Sanur pada Jumat, (9/8) lalu.
Ini merupakan kunjungan perdana Hasto Wardoyo ke Provinsi Bali setelah dilantik pada 1 Juli 2019 sebagai Kepala BKKBN. Silaturahmi ini merupakan wahana saling bertukar pendapat dan informasi terkait pengelolaan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) sehingga ada keterpaduan dan sinergitas antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah Provinsi Bali.
Dalam pertemuannya ini, dr. Hasto Wardoyo menyampaikan bahwa kebijakan KB Krama Bali yang dicetuskan oleh Gubernur Bali harus dibarengi dengan penanganan resiko bagi wanita hamil, sehingga perlu dilakukan pendataan terhadap Pasangan Usia Subur (PUS) dengan Resiko Tinggi, PUS miskin dan PUS Unmet need.
“Hal ini harus diibarengi dengan pendampingan dari tenaga kesehatan, jangan sampai PUS dengan resiko tinggi hamil kembali, sehingga dapat membahayakan kesehatan ibu maupun anaknya, hal ini dapat meningkatkan Angka Kematian Bali di provinsi Bali” ujarnya.
Menurut dr. Hasto, para remaja milineal harus diberikan pemahaman terkait dengan Kesehatan reproduksi, bagaimana memelihara kesehatan reproduksi dan dampak negatif melakukan pernikahan di usia muda.
“Remaja harus dibekali dengan pengetahuan tantang kesehatan reproduksi. Usia minimal menikah bagi wanita adalah 21 tahun, dan laki-laki 25 tahun, jarak kehamilan minimal 3 tahun. Hal ini harus diketahui remaja, sehingga dapat merencanakan kehidupan berkeluarganya dan mewujudkan keluarga berkualitas” tambah dr. Hasto.
Lebih lanjut dr. Hasto Wardoyo, yang merupakan mantan Bupati Kulonprogo menegaskan bahwa target TFR 2,3 pada RPJMD harus diselaraskan dengan RPJMN.
“Jangan sampai poin ini membuat penilaian Evaluasi Kinerja Pemerintah Provinsi Bali rendah” Ujar Hasto.