Penguatan Mutu Pelayanan KB

Denpasar, BKKBN Bali
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali menggelar kegiatan Penguatan Mutu Pelayanan KB tingkat Provinsi di Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Denpasar pada (3/9) kemarin.

Kepala Perwakilan BKKBN Bali, Catur Sentana yang membuka kegiatan tersebut menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu atau kualitas pelayanan KB yang diberikan oleh tenaga kesehatan, baik pemerintah maupun swasta.

Kualitas pelayanan KB dapat diukur dari 2 aspek, yang pertama adalah tingkat kegagalan penggunaan kontrasepsi dan yang kedua adalah adanya komplikasi terhadap pemakaian alat kontrasepsi.
“Kualitas KB semakin bagus, apalagi tingkat kegagalan dan komplikasi pemakaian KB itu kecil, minimal harus di bawah 1%” ungkap Catur Sentana.

Saat ini angka kegagalan di Provinsi Bali berada di angka 0,06% untuk MOP dan 0,01% untuk IUD dan Implant, serta MOW 0%. Sementara komplikasi berat berada di angka 0,01 % untuk IUD dan Implant, dan untuk MOW, MOP di angka 0%.

Untuk dapat mempertahankan dan bahkan meningkatkan pelayanan KB, maka diperlukan peningkatan kompetensi bagi tenaga kesehatan yang melayani KB. Selain itu petugas kesehatan dituntut memberikan pelayanan KB sesuai dengan standar pelayanan minimal yang menganut beberapa azas pelayanan KB yang harus transparan dan terbuka, karena masyarakat harus mendapat informasi yang jelas tentang KB dan alat kontrasepsi yang akan digunakan.

“Dalam arti ketika di layani KB peserta harus mendapatkan informasi yang jelas, transparan, ketika mendapat informasi harus diketahui suaminya dan tersedianya alat kontrasepsi alkon serta biaya jelas,” imbuhnya.

Catur Sentana menyebutkan sebelum menentukan alat kontrasepsi yang digunakan, masyarakat juga berhak mendapat penjelasan terkait manfaat dan efek samping dari penggunaan alat tersebut langsung dari tenaga medis.

“Karena disetiap faskes harus menyediakan alat kontrasepsi yang lengkap. Tenaga medis harus bisa memanjakan pengguna KB agar keberhasilan pelayanan KB ini terlihat,” terangnya.

Kegiatan ini dihadiri oleh 30 orang peserta yang berasal dari OPD-KB Kabupaten/kota se-Bali.