Sosialisasi Analisis Lanjut Hasil Penelitian Kependudukan dan KBKR

DENPASAR – Dalam rangka meningkatkan pengetahuan stakeholder, mitra kerja dan instansi terkait tentang analisis lanjut hasil penelitian kependudukan dan Keluarga Berencana (KB) Keluarga Sejahtera (KS) serta menjadikan hasil tersebut sebagai salah satu bahan/dasar pembuat kebijakan, perwakilan BKKBN provinsi Bali menggelar kegiatan sosialisasi hasil analisis lanjut hasil penelitian kependudukan dan KB KS. Sosialisasi ini deselanggarakan di Ruang Wacika Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Bali pada Jumat (20/12).

 

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Catur Sentana dalam sabutannya sekaligus membuka seminar tersebut menyampaikan bahwa BKKBN sebagai Lembaga yang handal dan dipercaya dalam mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas tahun 2025, maka diupayakan untuk mewujudkan visi tersebut dengan ditandai penurunan total Fertility Rate (TFR) dan Net Reproductive Rate (NRR).

 

“BKKBN berupaya mewujudkan visi misi mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas di Tahun 2025 dengan penurunan TFR menjadi 2.1 dan NRR menjadi 1 serta membentuk keluarga sejahtera, sehat, maju, dan mandiri ” . Jelasnya

 

Hasil analisis lanjut hasil penelitian kependudukan dan KB KS ini lebih bersifat evaluasi terhadap pelaksanaan program tahun 2019, sekaligus untuk memotret hasil kinerja yang telah dilakukan pelaksana program.

 

Adapun Hasil yang didapatkan pada provinsi Bali berupa jumlah angka Total Fertility Rate (TFR) sebanyak 2.3 , Angka Fertilitas  Kelompok Umur 15-19 Tahun (ASFR 15-19) sebanyak 18 dari 1000 wanita, angka prevalensi kontrasepsi (CPR) modern sebanyak 59.14, Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) sebanyak 49.06 dan angka Unmet Need atau Kebutuhan KB yang tidak terlayani 8.1.

 

Hasil ini mengalami perbedaan pada tahun 2018 lalu, yaitu angka TFR sebanyak 2.20, ASFR sebanyak 38, serta Unmeet Need sebanyak 13.

 

Catur Sentana mengatakan bahwa hasil survey ini diharapkan dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan, perancanaan dan pengelolaan Program KKBPK baik di tingkat Nasional, Provinsi, maupun di tingkat Kabupaten/Kota.

 

“Data dan Informasi yang dikumpulkan merupakan bahan penilaian atas keberhasilan yang dilakukan BKKBN dan unit-unit pengelolaan program KB serta sebagai masukan untuk menyusun intervensi yang tepat demi keberhasilan program KKBPK”.

namun dalam melaksanakannya masih perlu pertimbangan terkait dengan kualitas Pendidikan dan berbagai hal lainnya.

 

Seminar ini dilanjutkan dengan penyampaian narasumber diantara CPHI Fak Kedokteran Universitas Udayan dan Keala Bidang Pelatihan dan Pengembangan serta peserta yang hadir dalam seminar ini sebanyak 30 orang .