I NYOMAN SUWITRA SIAP MENDUKUNG PROGRAM PENURUNAN STUNTING
Denpasar – Sebagai upaya dalam penurunan angka Stunting di seluruh Kabupaten/Kota Provinsi Bali, Kepala BKKBN Provinsi Bali, dr. Ni Luh Gede Sukardiasih M.For., M.A.R.S melakukan audiensi dengan Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta pada Selasa (07/12).
Disampaikan oleh dr Ni Luh Gede Sukardiasih M.For., M.A.R.S bahwa dalam menindaklanjuti Perpres no 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dimana BKKBN diberikan amanat sebagai Ketua Pelaksana oleh Presiden RI. Stunting merupakan isu prioritas nasional yang tidak bisa selesai dengan satu cara, sehingga diperlukan startegis yang tepat serta sinergitas lintas sektor untuk mewujudkan penurunan angka stunting di Provinsi Bali.
“Masalah stunting ini sangat terkait dengan peningkatan kualitas SDM, karena jika terindikasi stunting maka pertumbuhan Balita akan terganggu dan tidak akan mencapai peningkatan pertumbuhan yang maksimal. Tentunya, dukungan dari Bupati Klungkung sangat penting bagi kami dalam upaya penurunan angka stunting sehingga dapat terlaksana secara maksimal di seluruh wilayah Kabupaten Klungkung” , ucap dr. Luh De
Saat ini BKKBN telah dibentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang ada di setiap desa yang nantinya akan membantu keluarga yang berisiko stunting diantaranya Calon Pengantin, Ibu hamil dan Ibu pasca salin. Dijelaskan oleh dr. Ni Luh Gede Sukardiasih M.For., M.A.R.S bahwa satu TPK terdiri dari kader KB, tim penggerak PKK dan bidan yang akan melaksanakan pendampingan, penyuluhan, pelaporan dan memberikan rujukan pengobatan anak penderita stunting.
“Bayi stunting banyak terjadi karena faktor orang tua yang tidak siap di masa kehamilan, kurang asupan gizi baik pada ibu hamil maupun bayi yang sudah dilahirkan sehingga nantinya TPK ini akan memberikan pendampingan edukasi terkait stunting”, jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, nantinya pendampingan tersebut dilakukan secara virtual melalui sebuah aplikasi ELSIMIL, sehingga setelah menikah calon ibu sudah siap secara fisik dan mental agar tidak melahirkan generasi stunting. ELSIMIL adalah sebuah aplikasi untuk skrining, edukasi dan pendampingan calon pengantin dalam mendeteksi factor resiko pada catin.
Selain membahas masalah stunting, dr. Luh De juga menyampaikan terkait kurangnya fasilitas Balai Penyuluhan di Desa Banjarangkan. Untuk itu pihaknya memohon dukungan Bupati untuk penyediaan lahan dalam pembangunan Balai Penyuluhan, di mana untuk dana pembangunanya melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik.
Menanggapi hal tersebut, I Nyoman Suwitra menyatakan siap berkomitmen mendukung segala program Perwakilan BKKBN Provinsi Bali sebagai upaya pembangunan keluarga khususnya penurunan percepatan penurunan angka stunting.
“Kami tentunya akan selalu siap mendukung segala upaya penurunan angka stunting yang telah dijalankan oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Bali. Kabupaten Klungkung saat ini telah berupaya untuk meningkatkan gizi masyarakat melalui pemanfaatan produk lokal, sehingga hal ini juga diharapkan bisa membantu resiko stunting”, ucapnya
Terkait dengan TPK akan diagendakan pertemuan para anggota tim TPK bersama Yowana Gema Santi memperkuat pelaksanaan pendampingan kepada keluarga berisikio Stunting. Sebagai informasi, Pemerintah Kabupaten Klungkung telah menempatkan Yowana Gema Santi di tiap-tiap desa untuk memberikan pendampingan ke desa, terkait permasalahan ekonomi dan sosial.
“Kemudian untuk fasilitas Balai Penyuluhan, kami siap melakukan koordinasi dengan Pemrintah Provinsi dalam hal penyediaan lahan. Kami berharap agar koordinasi tetap harus dijaga sehingga jika ada kekurangan dapat diselesaikan dengan cepat” ucapnya.