Perwakilan BKKBN Bali terima Audiensi Tim LGCB-ASR ENEY Regional 6 Dirjen Bina Bangda Kemdagri Membahas Stunting
Denpasar – Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali dr. Ni Luh Gede Sukardiasih, M.For., MARS menerima kunjungan Tim LGCB-ASR ENEY Regional 6 Dirjen Bina Bangda Kemdagri pada Selasa (11/1). Kunjungan tersebut membahas penguatan kemitraan terkait pelaksanaan program penurunan angka stunting di Provinsi Bali.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak berusia dibawah lima tahun (balita) akibat kekurangan asupan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting merupakan masalah yang penting untuk segera ditangani karena menyangkut eksistensi bangsa ke depan.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali menjelaskan bahwa, dalam penanganan stunting yang dituangkan dalam Perpers Nomor 72 Tahun 2021 itu mengamanatkan BKKBN sebagai ketua pelaksana penanganan stunting nasional dan juga dijelaskan terkait tugas koordinasi penyelenggaraan tingkat provinsi.
“Dalam rangka menyelenggarakan Percepatan Penurunan Stunting di tingkat Provinsi, Gubernur menetapkan tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat provinsi yang dijelaskan dalam Pasal 20 ayat ( 1 ). Tim TPPS ini bertugas mengoordinasikan, menyinergikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting secara efektif dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor di tingkat provinsi.” Jelas dr Luh De.
Dalam penanganan stunting, sebelumnya Provinsi Bali berfokus hanya pada lima Provinsi yaitu Badung, Denpasar, Bangli, Buleleng dan Gianyar namun pada tahun ini penanganan stunting di seluruh kabupaten, sehingga diharapkan Provinsi Bali dapat menurunkan angka stunting dengan hasil yang maksimal dan menciptakan generasi emas.
Tim LGCB-ASR ENEY Regional 6 Dirjen Bina Bangda Kemdagri mengharapkan melalui kolaborasi lintas sektor dalam penanganan stunting dapat menurunkan prevalensi stunting hingga 2024 sebesar 14 persen. Yang mana kasus stunting atau tubuh kerdil akibat kurangnya asupan gizi itu masih sebesar 27,7 persen ( SSGBI 2019 ).
“Kami mengarapkan kolaborasi antara Kemendagri dan BKKBN Provinsi Bali terus berjalan khususnya dalam penurunan angka stunting ini.” Jelas Tim LGCB-ASR ENEY Regional 6 Dirjen Bina Bangda Kemdagri.