BKKBN BALI GELAR PELATIHAN NEW SIGA

Denpasar, BKKBN Bali

Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali menyelenggarakan Pelatihan Teknis Sistem Informasi Keluarga (SIGA), di Hotel Grand Inna Bali Beach, Denpasar pada Selasa, 25/2. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pengelola program, khususnya dalam sistem pencatatan dan pelaporan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, dr. Ni Luh Gede Sukardiasih, M.For, M.A.R.S pada pembukaan kegiatan pelatihan menyampaikan bahwa saat ini BKKBN menerapkan sistem informasi yang yang lebih kekinian dan akuntabel yaitu Sistem Informasi Keluarga (SIGA) yang kini diubah menjadi New SIGA. New SIGA ini akan menjadi data operasional bagi petugas KB dan pihak terkait dalam melakukan intervensi terhadap program BKKBN, khususnya program Bangga Kencana.

Melalui New SIGA, BKKBN ingin membangun sistem data yang lebih baik di tahun ke depan dengan sinkronisasi data basis keluarga Indonesia dengan sistem informasi kependudukan.  Sinkronisasi ini menjadi salah satu fokus BKKBN selain itu fokus lainnya mengintegrasikan data statistik rutin program Bangga Kencana supaya menjamin dan menjaga kerahasiaan individu.

Sistem ini  menjadi harapan baru dalam penyediaan data dan informasi Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana yang valid, akurat, dan akuntabel. Harapan tersebut didasarkan pada prinsip kualitas dan akuntabilitas data dengan menerapkan pencatatan dan pelaporan By Name By Address, serta adanya integrasi antara sub sistem Pelayanan Kontrasepsi, Pengendalian Lapangan dan Pendataan Keluarga. 

“Sistem pencatatan dan pelaporan dulunya terpisah satu sama lain, tidak terintegrasi. Dengan New SIGA, antar system terjadi hubungan, perubahan pada satu system akan mengakibatkan perubahan pada system lainnya” jelas dr. Luh De.

Dengan adanya sistem yang terintegrasi dan real time ini, intervensi Program terutama stunting akan lebih mudah dilakukan, karena pengelola program dapat melihat datanya secara langsung, sehingga intervensinya lebih tepat sasaran. Pengelola Program, terumata petugas KB dapat memanfaatan semaksimal mungkin aplikasi ini.

“Manfaatkan sebaik-baiknya untuk untuk penggarapan program, cek dan analisis datanya lebih lanjut” ujarnya.

Ditambahkan dr. Luh De bahwa di tahun 2022 ini seluruh kabupaten/kota wajib menggunakan system pelaporan New SIGA ini. Sistem ini diharapkan dapat memberikan data yang valid dan berkualitas serta realtime.

“Tahun ini seluruh kabupaten/kota wajib menggunakan, semoga data yang dihasilkan berkualitas” Tegasnya.

Kegiatan ini  dilaksanakan selama 3 hari dengan menghadirkan peserta dari unsur Pengelola Data dan Informasi, Perwakilan PKB dari seluruh kabupaten/kota se-Bali.