Kepala Perwakilan BKKBN Bali Ajak Disdikpora Berkolaborasi Menurunkan Angka Stunting

Denpasar – Sebagai upaya menurunkan angka stunting khususnya di Provinsi Bali, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali semakin gencar mengajak lintas sektor untuk bersama-sama menyukseskan program penurunan stunting sesuai PERPRES no 72 Tahun 2021.

Dalam hal ini, Kepala perwakilan BKKBN Provinsi bali bersama tim melakukan audiensi dan advokasi dengan Kepala Disdikpora Provinsi Bali pada Rabu (16/02) di Ruang Kerja Kepala Disdikpora Provinsi Bali. Pada kesempatan tersebut, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali dr. Ni Luh Gede Sukardiasih, M.For., MARS menyampaikan bahwa pencegahan stunting dimulai dari Remaja.

“Pada tahun 2024 kasus stunting diharap bisa turun menjadi 14% secara nasional dan berdasarkan SSGI (survey status gizi Indonesia) kasus Stunting di Provinsi Bali sudah di bawah target yaitu 10,9 % namun himbauan dari Gubernur agar bisa menjadi “Zero” kasus stunting. Saya berharap agar Disdikpora dapat bekerjasama dan berperan aktif dalam pencegahan stunting dari Remaja” , jelasnya.

dr. Ni Luh Gede Sukardiasih, M.For., MARS berharap agar sosialisasi pencegahan stunting dapat dimasukkan ke program pendidikan seluruh sekolah di Provinsi Bali sehingga Remaja bisa paham dan dapat mempersiapkan dirinya sebelum berumah tangga nantinya sehingga mengurangi risiko stunting dalam keluarga.

“Nantinya juga calon pengantin diwajibkan untuk melakukan skrining Kesehatan sebelum melaksanakan pernikahan. Skrining Kesehatan meliputi pemeriksaan Tinggi Badan, Berat Badan, Hemoglobin (Hb) dan Lingkar Lengan Atas. Berkaitan dengan ini, tentunya Remaja perlu diberi edukasi lebih dini sehingga dapat mengubah pola hidup menjadi lebih sehat”, tambahnya

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga siap berkolaborasi untuk program penurunan angka stunting sehingga mencapai target yang ditentukan. Dr. KN. Boy Jayawibawa menyarankan agar edukasi pencegahan stunting dapat diselipkan di mata pelajaran sekolah.

“ Kami siap menjalankan program nasional penurunan stunting bersama BKKBN, nantinya edukasi pencegahan stunting ini dapat diselipkan di mata pelajaran yang disampaikan oleh para guru di setiap pelajaran maupun melalui video edukasi yang berasal dari BKKBN . Provinsi Bali sendiri memiliki kurang lebih 180.000 siswa sehingga diharapkan seluruhnya bisa menerima edukasi penurunan angka stunting ini “, jelasnya

Dr. KN. Boy Jayawibawa juga berharap nantinya akan diadakan webinar pembekalan melalui virtual meeting terkait pencegahan penurunan angka stunting kepada seluruh pengajar atau guru sekolah di Provinsi Bali