Cegah Stunting, BKKBN Bali Prioritaskan Ketersediaan Air Bersih Bersama Dinas PUPRKIM Provinsi Bali
Denpasar, BKKBN Bali
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, dr. Ni Luh Gede Sukardiasih beserta jajarannya melakukan audiensi ke Kantor Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRKIM) Provinsi Bali terkait Sanitasi yang layak dan ketersediaan air bersih (13/04/2022).
“ Berdasarkan Perpres 72 No 2021, Presiden memberi amanah kepada BKKBN sebagai ketua pelaksana percepatan penurunan angka stunting dari 24,4 % menjadi 14% secara Nasional. BKKBN tentunya tidak dapat bekerja sendiri sehingga dibentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang melibatkan seluruh unsur dari Provinsi hingga tingkat Desa “ Jelas dr. Luh De
Dijelaskan lebih lanjut oleh dr. Luh De bahwa kasus stunting di Provinsi Bali saat ini sudah terendah se-Indonesia yaitu 10,9% ( berdasarkan Survey Status Gizi dan Kesehatan tahun 2021), namun beberapa kabupaten masih di atas target nasional (14%) seperti di Kab Karangasem (22,9%), Klungkung (19,4%), Jembrana (14,3%) dan Bangli (11,8%). Ini yang perlu kita perhatikan, kalua bisa Provinsi Bali mencapai zero kasus stunting”, Ungkap dr Luh De
dr. Ni Luh Gede Sukardiasih juga mengungkapkan bahwa ketersediaan air bersih dan sanitasi sangat berpengaruh dalam penanganan stunting, “ jadi bukan hanya pemberian asupan gizi tetapi penyediaan air bersih dan sanitasi yang layak juga mempunyai andil yang besar untuk itu kami meminta Kerjasama dengan PUPRKIM Provinsi Bali untuk mewujudkan penurunan angka stunting khususnya di Provinsi Bali”. Ujar dr. Luh de
Sebelumnya, BKKBN telah melaksanakan pengolahan hasil Pendataan Kelurga Tahun 2021 (PK21). “Dari hasil PK21 ini kita telah mendapatkan maping keluarga berisiko stunting sehingga akan mempermudah kita serta apa yang kita intervensi mencapai target sasaran” tambah dr. Luh De
Kepala Dinas PUPRKIM Provinsi Bali Nusakti Yasa Wedha, ST,.MT sangat menyambut baik dan siap kolaborasi untuk penurunan stunting dengan BKKBN Bali, khususnya penyediaan sanitasi dan air bersih untuk keluarga berisiko stunting. “Kami tentunya sangat siap bersinergi dalam penyediaan air bersih dan sanitasi karena Penurunan angka stunting tugas kita bersama bukan milik satu instansi aja” kata Nusakti Yasa
Nusakti Yasa Wedha menambahkan bahwa pemanfaatan data keluarga beresiko stunting dari PK21 ini sebagai dasar pemetaan bagi Dinas PUPRKIM Provinsi Bali dan akan dipadukan dengan data yang dimiliki sebelumnya, “Hasil data akan dipadukan dan menyelaraskan program kami dan BKKBN sehingga tepat sasaran” tambah Nusakti Yasa.