Kampung Keluarga Berkualitas

MANGUPURA, BKKBN Bali – Untuk mensosialisasikan arah kebijakan Inpres No 3 tahun 2022 tentang Optimalisasi Penyelanggaran Kampung Keluarga Berkualitas, Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Bali mengelar workshop ‘Kampung Keluarga Berkualitas’ di Swissbell Hotel Rainforest, Kuta, Badung selama empat hari dari tanggal 29 Agustus – 1 September 2022.

Workshop yang juga diikuti secara daring ini bertujuan untuk menguatkan komitmen dan peran stakeholder kunci, menjelaskan pelaksanaan konvergensi dan intergrasi, serta menyusun rencana aksi optimalisasi penyelanggaran kampung keluarga berkualitas tingkat kabupaten/kota.

Peserta yang mengikuti workshop ini yakni perwakilan Bappeda Provinsi Bali, Biro Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bali, Dinas PMD Dukcapil Provinsi Bali, Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dan Koordinator Bidang Perwakilan BKKBN Provinsi Bali.

Selain itu, juga diikuti Bappeda Kabupaten/Kota, Bagian Pemerintahan Sekda Kabupaten/Kota, OPD-KB, Dinas Pemberdayaan Masyarakat, dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Sementara itu, narasumber yang hadir dalam acara ini yakni Direktur Pendidikan dan Kependudukan BKKBN, Dr. Edi Setiawan, S.Si., M.Se., M.Sc., Analisis Kebjikan Ahli Muda Dirjen Bina Pemerintahan Desa, Hary Panji Mulyana, SE., M.Si., Adminkes Ahli Muda Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes, dr Rivani Noor, M.Km., dan Koordinator Bidang Kesehatan, PKK, dan Perlulinsos Kementerian Desa, PPT, Ir Eppy Lugiarti, MP.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Ni Luh Gede Sukardiasih melalui Koordinator Bidang Pengendalian Penduduk, I Putu Gede Sumerta menyampaikan, Kampung berkualitas yang awalnya adalah Kampung Keluarga Berencana merupakan salah satu program prioritas nasional sebagai upaya pemberdayaan dan penguatanan instistusi keluarga di tingkat desa/kelurahan.

Terkait inpres, Sumerta menyampaikan bahwa dengan kebijakan itu diharapkan pelaksanaan Kampung Keluarga Berkualitas dapat lebih optimal.

“Di Bali sudah terbentuk 133 yang tersebar di seluruh desa/keluarahan. Ini sebagai upaya terhadap program-program untuk mewujudkan keluarga berkualitas. Untuk itu perlu komitmen dan peran serta dari pemerintah serta stakeholder lainnya,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, juga diungkapkan prestasi yang diraih BKKBN Bali. Diantaranya juara III Pengelolaan Kampung Keluarga Berkualitas, dan harapan I tingkat nasional dapur sehat atasi stunting (DAHSAT).

Apresiasi pun terlontar dari Edi Setiawan yang mengapresiasi kinerja BKKBN Bali dalam membentuk Kampung Keluarga Berkualitas. “133 itu sudah luar biasa. Kalau kami lihat di Buleleng secara kuantitas sudah terbentuk 27 Kampung Keluarga Berkualitas dari 129 desa yang ada. Kemudian dari segi persentase Jembrana yang nomor satu karena dari 41 desa sudah terbentuk 17 Kampung Keluarga Berkualitas,” bebernya.

Di Bali sendiri lanjut dia, target di tahun 2024 sudah terbentuk 80 persen Kampung Keluarga Berkualitas. Untuk mewujudkan target itu, kata dia yang paling penting adalah komitmen Pemerintah Daerah. Namun yang paling penting adalah implementasi.

“Bukan sekadar SK, tapi implementasi dan integrasi konvergensi dari kegiatan-kegiatan yang ada di level desa. Karena Kampung Keluarga Berkualitas itu bisa mensinergikan kampung lain yang sudah ada program-program seperti desa siaga, mandiri, inovasi, desa wisata, dan lainnya. Diharapkan seluruh program akan terintegrasi dalam satu wadah Kampung Keluarga Berkualitas,” harapnya.

Pihaknya pun menilai, karakteristik masyarakat Bali sangat mendukung, dan terbuka terhadap inovasi. “Jadi kenapa Bali selalu mendapat juara? Karena orang-orangnya sangat inovatif dan kreatif. Jadi memasukkan unsur edukatif ke dalam budaya dan agama menjadi kekuatan Bali,” pungkasnya.